forget, ya forget late afternoons on the verandah of yr gedong besaran in salemba au bon pain from yr favourite boulangerie alsatienne in passer baroe see how the leather on the backseat of your sado is peeling like a thousand sails forget everything the proper spelling in the long letters youve been writing in clipped,Continue reading “Faded portraits, and fading still”
Tag Archives: greatsadness
Tentu aku ingin menulis entah bagaimana tapi tentu aku tahu sebenarnya kenapa
—terdampar lagi di kamar iniwallpaper motif trellismengelupas di sana sinidua lampu sorottepat di atas kepalalubang angin berbentuk hatilayang layang tanpa ekordi langit sana —langit di sini selalu biruPantone 292 —bukan misteri jugasebenarnya seandainyaaku bisa mencegah menciumnyadi pojok bar gelapdan seminggu kemudianbilang ya sajawaktu dia menuntutkita tidak bisa begini terus kan gila —tapi memangsekali layang layangContinue reading “Tentu aku ingin menulis entah bagaimana tapi tentu aku tahu sebenarnya kenapa”
dua tahun yang lalu hampir setiap sore aku menunggumu di situ, sekarang hampir setiap malam, lebih sering lagi pagi pagi buta, aku melewati tempat itu, memandangnya dari dalam taksi yang terlalu dingin, dan aku berpikir, betapa bahagianya aku waktu itu
<div style="text-align: right;“><span style="font-style: italic;“>Il n’y a pas d’absence remplaçable.— pas René Char Gerimis turun Ketak ketik Mesin tik Dingin di dahi Orang orang lari Ayun semua Map Tas Koran pagi tadi Ke atas kepala Beri hormat ! Pada awan Menakutkan Hanya aku Tidak. Diam saja. Aku tidak takut Pada hujan ! Sebentar lagi KauContinue reading “dua tahun yang lalu hampir setiap sore aku menunggumu di situ, sekarang hampir setiap malam, lebih sering lagi pagi pagi buta, aku melewati tempat itu, memandangnya dari dalam taksi yang terlalu dingin, dan aku berpikir, betapa bahagianya aku waktu itu”
ǝsnɐɔǝq ɹǝɥ ǝʞıl ı
˙uʍop pɐǝɥ ɹǝɥ sdǝǝʞ ǝɥs ǝsnɐɔǝq ɹǝɥ ǝʞıl ı ˙suoıʇɐsɹǝʌuoɔ ɟo sǝıɹǝs ɐ ʇsnɾ sı ǝɟıl ‘ʇı sı sıɥʇ sdɐɥɹǝd ‘ǝɟıl ɯoɹɟ ʇuɐʍ ǝʍ ǝlʇʇıl ʍoɥ ‘ƃuıʞuıɥʇ pǝʇɹɐʇs ı ‘ƃuıʞlɐʇ doʇs ʇupıp ǝʍ ǝɹoɯ ǝɥʇ ‘pǝʞlɐʇ ǝʍ ǝɹoɯ ǝɥʇ puɐ ‘pǝʞlɐʇ puɐ pǝʞlɐʇ puɐ pǝʞlɐʇ ǝʍ uǝɥʍ ǝsnɐɔǝq ɹǝɥ ǝʞıl ı ˙plɹoʍ ǝɥʇ uıContinue reading “ǝsnɐɔǝq ɹǝɥ ǝʞıl ı”
War Cry
I have left you for aeonsI have left you for the comfort of loveI have left you for a three-year guarantee of happinessI have left you I will try to get you backby the river bend bursting with melati fronds.I will get you backbefore the boatman calls. I will get you There will be noContinue reading “War Cry”
where is the madness that you promise me, where is the dream for which ive paid dearly ?*
ive spent too much of my time telling other peoples tales this country the cracks on its concrete-blown surface ive bitten too hard into the mouthpiece of my bards mask there are splinters buried deep all over my tounge time to spit the world out ! let me tell you some things about myself: iContinue reading “where is the madness that you promise me, where is the dream for which ive paid dearly ?*”
The knife may forget but not the wood.*
ill pay anything to get the feeling back of when i was threesitting in the back seat of a cab looking out towards a game parlour my dad sitting next to me—us not touching— explaining the laws of pinball to the back of my head the world was large then i habituallyContinue reading “The knife may forget but not the wood.*”
everyone else has had more sex than me ooo ooo
i was walking along a canal in 2003 and i saw a poster for ‘morrissey live in concert’ plastered at the back of a gondola, and that was the first time i realised ‘live’ is just evil spelled backwards. i was reading badai pasti berlalu two weeks ago and i got to page 343 andContinue reading “everyone else has had more sex than me ooo ooo”
jinak****
—entah untuk apatapi memang perlusemacam semangat untuk membaca buku baru—atau mengulang yang lamatanpa memedulikan akhir cerita bagaimana tergantung memangpada ambisimau jadi penyair besaratau sekedar merekam jaman—mengatur rangkaian bunga —rapi, dengan segala macam simbolik*nyaatau menebar kembang tabur di makam—sekenanya, asal menutup tanah untuk apa juga mencatat komentar temanyang kau sayangikemudian kau gubah jadi puisi‘antara menyingkap danContinue reading “jinak****”
toh tidak apa apa bukan hidup semakin lama semakin tidak berarti
—toh tidak apa apa bukankalau hidup sekedar pilihanmenuang bir—erdinger, duvel75 ribu sebotol—dengan busa atau kering saja kemudian, sebentaraku mau ke toilet duludan di sana menyeka air matadi depan cermin yang retak tepat di tengahnya memang, jadi semakin susahfokus bekerjahati selalu berdebaringin lagi bercandabersenda gurau dengan teman —dan bayangan fantastistentang diri sendirisampai—menengok jam tangan tetanggajarum menunjukContinue reading “toh tidak apa apa bukan hidup semakin lama semakin tidak berarti”