dua tahun yang lalu hampir setiap sore aku menunggumu di situ, sekarang hampir setiap malam, lebih sering lagi pagi pagi buta, aku melewati tempat itu, memandangnya dari dalam taksi yang terlalu dingin, dan aku berpikir, betapa bahagianya aku waktu itu

<div style="text-align: right;
“><span style="font-style: italic;
“>
Il n’y a pas d’absence remplaçable.
— pas René Char

Gerimis turun

Ketak ketik

Mesin tik

Dingin di dahi

Orang orang lari

Ayun semua

Map

Tas

Koran pagi tadi

Ke atas kepala

Beri hormat !

Pada awan

Menakutkan

Hanya aku

Tidak.

Diam saja.

Aku tidak takut

Pada hujan !

Sebentar lagi

Kau turun

Payungi hatiku.

4 thoughts on “dua tahun yang lalu hampir setiap sore aku menunggumu di situ, sekarang hampir setiap malam, lebih sering lagi pagi pagi buta, aku melewati tempat itu, memandangnya dari dalam taksi yang terlalu dingin, dan aku berpikir, betapa bahagianya aku waktu itu

  1. setiap tanganku melaju
    menggerayangi kotakkotak kecil di jari
    aku menunggu hujan
    bisa menyiram
    hati
    yang
    haus
    kasih
    sayang.
    sayang,
    lagi
    lagi,
    curhat
    colongan.
    maling! maling!

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: