Kebaya or bolero: which one is more English? 

Kebaya or bolero: which one is more English? investigates – after Said – the “configurations of power” between an Indonesian editor and his (American) English translator, and the effects their struggle for power had on the voice of the original author. Keywords: bowdlerization, commercialism, editing, Indonesian, mistranslation, orientalism. Cet article, intitulé « Kebaya ou Bolero:Continue reading “Kebaya or bolero: which one is more English? “

Saia Lautan Api

SAIA Sutradara: Djenar Maesa Ayu Ditonton di: private screening di Subtitles, Dharmawangsa Square, Jakarta, lupa tahun berapa (2009?) Saia, film terbaru Djenar Maesa Ayu, tidak seperti film-film Antonioni yang menanggalkan pakaian semua karakternya di menit pertama. Di menit pertama dalam Saia, kedua karakternya (mungkin bernama Saya dan Ia) memang sudah tidak berpakaian. Yang menempel diContinue reading “Saia Lautan Api”

blood red carpet

kimo di bawah tadi lagi sama zeke o si joko sih lagi bersihin kacamata cathy tuh sama gading si indra ngetwit tadi katanya telat hujan si john sih udah dari tadi lo emang studio berapa o bareng titien ya emang ada mbak leila juga si tito o anak mfi itu iya sih si gery jugaContinue reading “blood red carpet”

puisi tidak seperti jazz

jadi, kalau ada sesuatu yang tidak baru setelah tahun 2000, itu adalah kritik dan kritikus itu sendiri. waktu aku beli buku kumpulan puisi kompas hijau kelon & puisi 2002 (baru tahun ini, 2007, di toko buku jose rizal di tim) dan membaca esei-esei calz di situ aku sempat terkejut, hey, dia tidak menyebutkan heidegger/habermas/kundera diContinue reading “puisi tidak seperti jazz”

art has always been a matter for the real few

and by that i mean the stinking rich. sekilas saja, selain blog yang bisa dibuat siapa saja yang ahli IT kantornya tidak terlalu reseh, mungkin satu-satunya hal yang mungkin baru, paling tidak jadi lebih banyak bisa dilihat di rak-rak aksara dan qb (rip), seperti pernah aku singgung di posting sebelumnya, adalah buku-buku indonesia, entah pengarangnyaContinue reading “art has always been a matter for the real few”