MENULIS PUISI NIRWAN DEWANTO ITU GAMPANG

“gerinjam zarah zuhrah suluh ara-ara berjelatang timpas melur perigi terpiuh balam beting mirah menyigi lesung kalis mengumbai tusam kalibut pal akanan mengampu badam tohor nyiru kiambang mara malai bahang ungkai renyai temurui resam swami zahir bersulih gelagah limas ning-kuning jelai rami senarai suam miang saliara bengkarung lisut gergasi lencir aluh kana mencekuh bersinau-sinau menguar matraContinue reading “MENULIS PUISI NIRWAN DEWANTO ITU GAMPANG”

let’s judge a book by its cover

David=Saut’s Death=Apotheosis of Marat=Saut By 1793=2009, the violence of the [boemipoetra] Revolution dramatically increased until the beheadings at the Place de la Concorde=Salihara became a constant, leading a certain Dr. Joseph Guillotine=Saut Situmorang [Saut henceforth] to invent a machine that would improve the efficiency of the ax and block=Saut and therefore make executions more humane.Continue reading “let’s judge a book by its cover”

puisi tidak seperti jazz

jadi, kalau ada sesuatu yang tidak baru setelah tahun 2000, itu adalah kritik dan kritikus itu sendiri. waktu aku beli buku kumpulan puisi kompas hijau kelon & puisi 2002 (baru tahun ini, 2007, di toko buku jose rizal di tim) dan membaca esei-esei calz di situ aku sempat terkejut, hey, dia tidak menyebutkan heidegger/habermas/kundera diContinue reading “puisi tidak seperti jazz”

art has always been a matter for the real few

and by that i mean the stinking rich. sekilas saja, selain blog yang bisa dibuat siapa saja yang ahli IT kantornya tidak terlalu reseh, mungkin satu-satunya hal yang mungkin baru, paling tidak jadi lebih banyak bisa dilihat di rak-rak aksara dan qb (rip), seperti pernah aku singgung di posting sebelumnya, adalah buku-buku indonesia, entah pengarangnyaContinue reading “art has always been a matter for the real few”