MENULIS PUISI NIRWAN DEWANTO ITU GAMPANG

“gerinjam zarah zuhrah suluh ara-ara berjelatang timpas melur perigi terpiuh balam beting mirah menyigi lesung kalis mengumbai tusam kalibut pal akanan mengampu badam tohor nyiru kiambang mara malai bahang ungkai renyai temurui resam swami zahir bersulih gelagah limas ning-kuning jelai rami senarai suam miang saliara bengkarung lisut gergasi lencir aluh kana mencekuh bersinau-sinau menguar matra segantang tersadai masin sawan duli buli-buli selekeh semenjana”

di atas adalah daftar kata-kata arkaik dan atau plain obscure yang sering digunakan nirwan dewanto dalam himpunan ya himpunan ya bukan kumpulan! puisinya jantung lebah ratu. gak perlu obrak-abrik kbbi daring untuk cari artinya apa, belungsing nanti. tinggal tambahi kata ganti orang pertama kedua atau ketiga, verbs, adverbs, adjectives, dll, sesuka anda (asal jangan lupa pakai “menjelma” tanpa “jadi”!) dan susun dalam bentuk prosa biar gak dituduh cuma nulis puisi karena sebenarnya gak bisa nulis prosa. jangan lupa dedikasikan buat seseorang yang dari namanya pasti jelas nggak mungkin salah seorang penyair très obscure dari sebuah negeri poskolonial. contohnya seperti ini:

MANGGIS
—Bongekile Joyce Mbanjwa

sembilan puluh sembilan depa di sana gerinjam zarah menyulut zuhrahmu, o semangka. tapi kau hanya suluh, paduka, dan aku hanya ara-ara berjelatang yang timpas, melur di hadapan perigimu yang agung. hanya. terpiuh aku oleh balammu, paduka, sejuta beting, sekian mirah yang menyigi lesung, kalis oleh tusammu, paduka.

biar aku mengumbai kalibut dalam pal akanan, mengambu badam tohor yang nyiru dalam kiambangmu, o lembu jantan. maramu yang malai, bahangmu yang ungkai, biarkan renyai dalam telur biru yang menjelma matamu. lembu jantan, terima kasih. temuruilah resam swamimu, biarkan para zahir bersulih dalam gelagas limas yang mencekam tandukmu.

restoran turki, terima kasih. aku akan selalu mengingat limasmu yang ning-kuning, jelai roti tangkupmu yang bertabur rami. biarkan senarai marzipan menjelma suam dalam miang saliaramu. bengkarung, terima kasih. jantungku memang lisut gergasi yang lencir hanya dalam aluh kanamu. sekali lagi bengkarung, terima kasih. hanya.

seratus depa di sana, paduka, aku masih mencekuh jubah tanjung yang bersinau-sinau dan menguar matra segantang demi masin yang tersadai dalam kaki besi beranimu. mukaku masin, paduka. sembuhkan sawan yang mencengkeram duliku, timpaskan buli-buli selekeh dalam dada segi enamku! aku tak lagi semenjana, paduka. hanya.

ayo ayo! make your own jantung lebah ratu! yang paling keren dapat belungsing semenjana!

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: