arkipel

kadang aku bingung seperti apa JKT dan kapan SKRG? kadang aku masih mencoret-coret gambar sebuah bar, bus yang penuh, punggung yang linu, atau manusia terigu di sebuah kamar kos. masuklah, seperti set film wong kar-wai, ya? ingat waktu itu aku memecahkan gelas di after party award sastra yang katanya tak akan ada lagi itu? mungkin kau tak datang, entahlah. separate the wheat from the chaff! yang ada di siniContinue reading “arkipel”

boneka kaca*

oleh Gratiagusti Chananya Rompas   boneka kacaku kemarin pecah aku terjatuh dan ia pun terjatuh berkeping-keping di atas lantai kamar tidurku lalu kubeli sekaleng lem buatan jepang yang kutukar dengan begitu banyak lembar ribuan (ah, uang jajanku habis sudah!) di sebuah toko buku elit tempat bule-bule kaya datang dan habiskan rupiah mereka kupikir lem mahalContinue reading “boneka kaca*”

Puisi terpanjang dalam sejarah peradaban Hindu-Buddha bangsa ini

Seperti pernah saya janjikan waktu acara Bengkel Kata ‘Tuhkan Ada Hal-hal Yang Belum Selesai!’ BungaMatahari kemarin, yang live-blogging-nya (thanks to Yoshi‘s industrious insanity) bisa dinikmati di sini, inilah saatnya mencontek ide Benrik (sebenarnya saatnya seharusnya sudah beberapa saat yang lalu tapi saya memang suka melupakan saat-saat yang seharusnya penting dalam hidup saya) untuk memulai proyekContinue reading “Puisi terpanjang dalam sejarah peradaban Hindu-Buddha bangsa ini”

sometimes it turns out something you’ve abandoned is way more interesting than the thing you’ve abandoned it for, for real*

jogja bagiku adalah badran bermain dhelikan di sisa kuburan cerita tentang kepala, atau perut yang meledak di krematorium sebelah pesta perak, dan pertanyaan dalam hati banci mana yang akan mengajar ngaji di masjid ppp malam ini? atau mungkin juga bertemu ‘sang pemabuk’ christine ay tjoe di antara s. teddy d. dan athonk di gudang galeriContinue reading “sometimes it turns out something you’ve abandoned is way more interesting than the thing you’ve abandoned it for, for real*”

Ode to Edo*

<span style="font-weight: bold;“>Kapan Lagi Rumah Kata? Thu Sep 6, 2007 12:43 am<span style="font-style: italic;“>mikalejohain      Berdiri di bar dengan kaki menyilang Siku hangat di atas bekas cangkir kopi seseorang Dingin botol bir di antara tangan. Semua ini dulu pernah kudambakan. Gadis menumpu makan malam di atas rok span Kata-kata di atas panggung dadakan WindowsContinue reading “Ode to Edo*”