An(n)a Kar(en)ina

pour Edo Wallad

 

kau orang sunda, bahasamu seperti burung bernyanyi di pucuk angsana
pohon penyembuh segala, masih tersisa satu di pojok kota tua
ingatkah dulu waktu kita sering nongkrong di pinggir molenvliet
mengenang rimbaud dan sepatu yang lepas kulitnya, liburan di pusuk buhit
di sini kita hanya punya gunung salak, senja di beranda dengan budak setia
saudara saudaraku suka meloncat dari prau, menyulut menyan di klenteng naga
bersyukur pada maktjouw poo, semoga daganganku laku
laut cina selatan penuh marabahaya, perjalanan pulang penuh leliku
lebih baik menetap di sini saja, bapakku kapiten cina bercambang
tarik pajak dari rumah judi tenabang, opium den di luar batang
kuharap walau kau membaptisku dengan nama eropah
kau tetap tatahlah itu tembok dengan satu n saja, di sebelahnya hati tertembus panah

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: