TEMPO DOELOE

A collection of tempo doeloe-era short stories edited by Pramoedya Ananta Toer. In Melayu Pasar not Indonesian, presented in original Van Ophuijsen spelling.  It reads like a cerita silat anthology with local characters. Full of penyamoen, boedak, fat sopi-drinkin Kandjeng Toean, baba-baba Tjina, cowardly politie, et al. Settings are surprisingly more Batavia coret than downtown:Continue reading “TEMPO DOELOE”

apakah aku berada di mars atau mereka mengundang orang mars?

pergi ke rak sastra di gramedia. apa yang kau jumpai di sana? novel, puisi, novel, cerpen, puisi. kalau inilah ‘sastra indonesia’, rasanya tiga rak memang sudah cukup. hahaha. bagaimana dengan lirik lagu? catatan perjalanan? esei yang bukan tentang pramoedya? resensi film? ‘walau kamu / tak semancung / gunung-gunung / di belahan bumi pertiwi / uuuContinue reading “apakah aku berada di mars atau mereka mengundang orang mars?”

Purnama di Bukit Langit

Bunga rampai Purnama di Bukit Langit Zhou Fuyuan ini bukan bunga rampai puisi Tiongkok klasik yang pertama di Indonesia. Tahun 1949, Balai Pustaka pernah menerbitkan Himpunan Sajak Tionghoa susunan Mundingsari (harga f 1,60) yang berisi 39 sajak. Tahun 1962 (atau 1963?) sebuah badan bernama Komite Perdamaian Indonesia telah pula menerbitkan buku kecil berjudul Tu FuContinue reading “Purnama di Bukit Langit”

1945, February 14

*Supriyadi led the PETA rebellion in Blitar He saw how the Japanese forced farmers to hand over all the rice they had, even though they were running out of food, down to sewing tree barks into clothes, dying as romusyas, etc. He hated the Japanese so much he decided to go ahead with his rebellion.Continue reading “1945, February 14”