triptych

temanku pergi meninggalkan sampah. suatu sore di tepi toba, lampu jalanan miring ke tanah, membuatku lupa tentang indomie terlalu matang di lantai atas. jika makan bawal bakar, lebih baik putuskan tali bambu pengikatnya dulu, karena low self-esteem sering mengantarkan kita ke tepi pantai tanpa memakai sendal. misteri siluman harimau atau perawan cina binal, bukan tidakContinue reading “triptych”

Pejah gesang nderek sinuhun

At the grounds of the old palace bare-footed by order of the guards old and wrinkled like the trunks of sawo trees. Cold black sand imported two hundred years ago from 60 miles west the old burnt palace better luck next time. His heels pressed hard on the sand. The sand refused to give in.Continue reading “Pejah gesang nderek sinuhun”

guess it runs in the family

Rumah indahmu(written while watching Tita* playing water at San Diego Hills**)Endang Johani*** tercapailah kini yang kau citadiam di bukit luas cakrawalarumput hijau memangku danau kalau tidak di hari tuamumaka biarlah di hari abadimusenyum bidarinyala lilinmenyambutmukarena kau pulang di hari jadimu riang cucumu mengecipak sejuknya airyang mengalir di pinggir makammukutahu kau damai di alam sanakarena makammuContinue reading “guess it runs in the family”

Like

the trunks of the sawo trees, the cold black sand, the old burnt palace, the dark pendopo, the watermarked angels and goddesses, the white eyes, a brazier of glowing charcoal, pretty shop attendants, brief obi like an afterthought, you would believe in anything, a lake under the midday sun,