triptych

temanku pergi meninggalkan sampah. suatu sore di tepi toba, lampu jalanan miring ke tanah, membuatku lupa tentang indomie terlalu matang di lantai atas. jika makan bawal bakar, lebih baik putuskan tali bambu pengikatnya dulu, karena low self-esteem sering mengantarkan kita ke tepi pantai tanpa memakai sendal. misteri siluman harimau atau perawan cina binal, bukan tidak bisa terpecahkan, namun aku melihat betisnya keluar dari jendela riben toyota corolla (milik suaminya yang filmmaker).

mungkin memang lebih enak tinggal di solo yang telah mendarat dari mengapung di udara beberapa zaman, aku ingat tangan penarik gèthèk yang membelai gudik tak sengaja, kemudian mengelapnya di celana blirik blirik seperti sejarah kota ini. dulu pencuri kerbau menjajakan mangsanya lewat jalan yang sama yang kulalui tiap pagi, mampir dulu di kedai bakpao untuk sekedar menghisap uap double steamernya, kemudian berlenggang kangkung lagi menuju gua gua penuh sampah opium di kebayoran. menurutmu, apakah dokter tua itu masih praktek dan menulis resepnya dalam lembaran lembaran kertas kuning yang tak henti berterbangan dari tangannya?

alexandrine, kenanga, tekukur. nama nama burung dan bunga, sedikit rasa percaya kepada kekuasaan sistem atas personality disorder, dan bagaimana perlu meruntuhkan superstruktur untuk mulai berjabat tangan (kembali). ceritamu terdengar seperti brosur kebahagiaan: nari, kondominium, segelas dua gelas rosé yang kalah pink dari perut lumba lumba amazon. 12 tahun, ya ya ya, kau belajar mengencangkan silit waktu nungging. dan penisku rasanya seperti hilang dalam rekaman zaman.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: