Ya Ya Ya

“Kisah ini sudah diceritakan berkali-kali,”

katamu sambil mengikis ranting dengan bilah belati.

“Mungkin, penderitaan di mana-mana memang sama saja.”

(Dan aku berpikir tentang kulit yang matang bukan oleh matahari

dan bapak tua di buritan kapal karatan. Kau yang berteduh di

bayang jangkar.)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: