“mana pula yang lebih nyata, berjalan merunduk karena angin kencang, atau gemerlapan lampu di Amsterdam” Pada pilihan itu aku tambahkan pohon-pohon ramping pipih dan beton baru putih seperti salju Kamegayega-Yatsu Pupur tebal terlalu tebal di pipimu O Hitomaru Tetes air mata tak mencetak jejak di lengan kimonomu Warna musim semi pilihan Shogun purba. Setitik nodaContinue reading “What should it be; the body of dew, wholly at the mercy of wind?”