maksi

jadi mau makan apa, rawon, mandala, memandangi lalu lintas saja sambil meremas bantalan kursi?

rawon mandala would be great, tapi apakah dunia sudah seadvanced itu?

aku sudah lama tidak memperhatikan apa-apa, begitu pula rambutmu. apakah catokan yang lagi panas-panasnya masih sering menjatuhi betismu?

jadi mau makan apa, belok kanan aja.

high tea tak pernah terasa cukup high di kota ini. gerimis belum juga jadi longan.

tapi di atas bisa ngerokok.

belok kiri terus di depan belok kanan, ada jalan buntu.

aku baru mulai meraba-raba lagi. rasanya seperti memakai sarung tangan kulit kemudian membelai kucing angora.

it’ll come back. if i was a good friend, i would say that. but no, i hardly ever see you, anyone.

kok nggak ada ya? udah lama sih gak ke sini.

bagaimana menurutmu kecenderungan melucu saat ingin serius?

tergantung apakah kau sudah tahu apa itu yang ingin kau bincangkan dengan serius. humour never stands in the way of a good story.

udah entar juga ada.

dia terlihat tua. dan dia berjalan seperti sedang naik sepeda. kuperhatikan dia melaju menuju counter m.a.c. dari eskalator yang sunyi.

siapa? yang bukan temanmu itu? celana cargo tidak punya cukup kantong untuk menyimpan jiwa yang resah, bukan begitu katamu dulu? tentang dia kan.

jadi mau makan apa, rawon, mandala, minum kopi asam sambil menusuk-nusuk apple crumble sampai jadi ya… crumbles?

belok kanan aja, entar juga ada.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: