makan babi di jakarta gampang. di mana-mana ada babi. pating tlecek kalau kata nenek saya. padahal nenek saya tidak makan babi. memang harus semacam masuk ke dalam sebuah klub babi imajiner, supaya tahu di mana saja ada babi. tapi sekali masuk, you’re a member for life.
dulu waktu saya kerja di majalah a+ 1.0, kami punya tradisi jumat babi. yang islam soljum, yang islam tapi males, makan babi. tiap jumat kalau bisa makan babi di tempat yang berbeda. karena saya kerja di sana setahun, jadilah the year of living babi.
berikut tempat makan babi favorit saya (current), di jakarta dan sebagai bonus di beberapa tempat yang pernah saya kunjungi di seantero nusantara (diurutkan berdasarkan favoritisme):
1. lapo ni tondongta, senayan
1 panggang, 1 sangsang, kuah sop, susu horbo putih, sayur. sambal andaliman. sambal hijau. anjing, eh, babi, gue jadi ngeces nih sekarang!
2. bubur kamseng, mangga besar
bubur babi, ayam rebus, brokoli bawang, as much cakwe on the side as i can take. teh cina. perfect jam 5 pagi break sebentar dari stadium.
3. babi ibu oka, ubud
klise i know. bourdain-approved bahkan. tapi memang enak sih. i prefer just getting the juicy meat and a plate of the sweet, crunchy, caramelized skin. lawarnya udah deh itu mengganggu kekhusukan membabi saja.
4. sate babi kramat, kramat
warung manado tak bernama. yang paling gede di jalan kramat 5. the one with the lil garden at the front. sate merah (pedes), sate kecap, babi kecap. mahal cin babi kecapnya. biarin.
5. trio
babi panggang cina dengan cocolan saus kacang. cenes banget. five spices-y. perfect with kailan, kodok (the best in jakarta i reckon) dan mie polos.
6. kedai kuo tieh tak bernama, pasar gloria
dulunya cuma hole-in-the wall. sekarang sudah restoran basic. kuo tieh panggang (menerima panggang bolak-balik) dan rebus, saos bawang, cuka, kecap asin, campur sendiri. sambil ngebir (bir bintang besar only).
7. sei babi, kupang
pernah makan di kupang dibawain staf lsm lokal pas lagi tugas ke sana. who cares where it came from. nih ada gambar pemanggangan dari kayu-kayu kesambinya. jangan lupa pesen sambal daun ochipa.
8. lapo marpadot, bypass
never actually been to the place. tapi sering dibawain sangsangnya untuk dimakan dengan panggang dari tondongta. sangsangnya berwarna lebih muda, merah bata, tidak coklat seperti kebanyakan sangsang di jakarta. juga lebih creamy. katanya “seperti di kampung”.
9. ramen sanpachi (update january 2016, udah gak enak lagi)
trendy. tapi tonkotsu ramennya memang enak. pesen aja extra chasiu. jangan tergoda dengan jigoku ramennya yang isinya cuma chili powder indomie doang.
10. tinoor, cik di tiro
brenebon. datang sore weekdays pas kuahnya sudah mengental tapi belum habis disikat jemaat GPIB seperti pas hari minggu.
alhamdulillah bahwa di negara muslim terbesar di dunia ini, babi masih lebih gampang ditemukan daripada onta.