banyak yang percaya kepada bintang.
Quinamid misalnya
putra seorang ahli astrologi dari Dardan
yang malas menghiraukan nasihat bapaknya
dan pergi ke Troya naik taksi Putra.
puff
*
kata Odysseus kepada pasukan Yunani:
‘Hektor tidak pernah pergi berperang sejauh ini dari Troya.
kita harus pancing dia keluar lebih jauh lagi. kalau bisa lewat menara Raja Ilus.
pancing dia ke tengah medan perang, bunuh dia di sana,
ganyang Troya di sana!’
‘OK cyin!’
di balik perbukitan rendah itu terletak bukit Melati
tempat Paris memilih Afrodite.
‘Ambil,’ kata Hektor.
pasukan Yunani berteriak: ‘Cepetan!’
pasukan Troya berteriak: ‘Tungguin dong!’
*
lihatlah,
di kejauhan sana,
tiang tiang bendera di balik tembok benteng setengah jadi.
dan
lebih ke sini
sungai dangkal Skamander
dari situ naiklah ke atas
menuju medan perang
puing puing menara di tengah tengahnya.
*
surga.
dangdut koplo.
Ratu Hera mengefloss gusinya.
di balik jendela
si gadis Athena, anak emas Tuhan Yang Mahakuasa, berkata:
‘Yunani dalam bahaya.’
mereka pergi.
*
laut.
langit.
salju bersinar di bawah matahari.
dua pasukan di medan perang.
Hektor, dikusiri Lutie,
anak serani dan keponakannya,
dua duanya pangeran Troya:
‘Harus sampai kapal sebelum makan malam.’
*
puing puing menara.
di depannya—
umbul umbul dinaikkan satu persatu
satu demi satu, satu lagi—
50.000 tentara Yunani.
*
di atas bukit kecil di barisan depan
dua pahlawan mereka:
Ajax yang Agung dari Salamis
di balik tamengnya—
selagi 50 tameng Troya
dihiasi bulu bulu biru di pucuknya, tombak diputar putar di sampingnya,
mulai naik ke atas bukit—
Kanjeng Teucer (tinggi 5 kaki, lebar 5 kaki)
menarik anak panahnya
mengintip dari balik tameng Ajax,
membidik bulu biru Troya yang itu, kemudian yang itu,
mengkomando pasukan panahnya untuk tiarap,
menjanjikan kambing kurban sebanyak banyaknya bagi Tuhan Yang Mahakuasa
jika ia diizinkan menancapkan satu anak panah menembus leher Hektor.
*
govinda jaya jaya!
di bawah langit biru, dikelilingi laut dan salju, Hektor berdiri
menyerahkan helm seorang prajurit yang baru saja ia bunuh
kepada prajurit Troya yang menyangka Yunani banci itu tadi mati di tangannya.
mata Kanjeng Teucer/leher Pangeran Hektor
namun Tuhan Yang Mahakuasa belum merestui. busur Kanjeng Teucer putus berantakan.
(bersambung)
*terjemahan bebas dari terjemahan bebas Christopher Logue atas The Iliad, dalam buku Cold Calls: War Music continued.