pulang gampang bagimu al-wajid
yang selalu menemukan detik ini juga apa yang ingin kau temukan
jalan pulang menembus semak belukar
telur paskah bercat ungu menempel di lebam mata
kau tak punya alasan untuk bermurah hati al-mu’akhkhir
kau yang maha bisa menggagalkan segalanya
tapi sudilah berikan kami kapal portugis
dengan layar setengah terbakar pun tak apa
asal tak kau cat langit malam dengan tinta cina
o al-dhar kau yang maha penyiksa
biarkan angin dan konstelasi bintang
menuntun kami pelan-pelan, ke ithaka